Wednesday, April 8, 2015

Alergi Makanan



Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makanan. Makanan ini merupakan sumber energi, membantu pertumbuhan dan menjaga imunitas. Pada kenyataannya, tidak semua jenis makanan dapat dikonsumsi oleh semua orang. Terkadang terdapat jenis makanan tertentu yang tidak dapat dikonsumsi oleh sebagian kalangan. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya pantangan terhadap penyakit tertentu atau dapat juga karena adanya alergi. 

Alergi adalah adanya reaksi berlebihan daritubuh karena adanya benda asing di sekeliling atau di dalam tubuh. Benda tersebut dinamakan alergen dan dalam hal ini makanan merupakan salah satu alergan yang mengganggu saat masuk ke dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan oleh alergi makanan ini menunjukkan bahwa ada zat bahaya dari alergan terebut. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki alergi makanan. Hal ini tergantung pada kondisi tubuh ataupun genetik dari seseorang. 

Gejala atau reaksi yang timbul akibat alergi makanan pada umumnya sebagai berikut:
- gatal-gatal
- bengkak
- sesak napas
- nyeri perut, diare mual ataupun muntah
- sakit kepala bahkan pingsan

Lantas, makanan apa saja yang umumnya menyebabkan alergi? Susu, telur, seafood, terigu dan kacang-kacangan seringkali menyebabkan alergi pada beberapa orang. Pada dasarnya, alergi ditimbulkan oleh kelebihan protein dari makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, makanan yang mengandung protein tinggi seperti yang telah disebutkan dapat dengan mudah menimbulkan alergi. Bagi para pecinta seafood ataupun kacang-kacagan harap berhati-hati jika memang Saudara punya alergi terhadap makanan tersebut.

Selain jenis makanannya, jumlah protein penyebab alergi yang terkandung di dalam makanan juga berpengaruh pada munculnya alergi. Terkadang seseorang yang memiliki alergi udang tidak merasa alergi ketika makan bakso udang. Namun, ketika dia makan udang goreng, maka bisa jadi akan timbul alergi. Hal ini karena perbedaan kadar proteinnya. Pasalnya, udang memiliki banyak kandungan histidin yang mampu membentuk histimin. Histimin sendiri membantu timbulnya reaksi alergi lebih cepat. Sebuah penelitian di UK, Jerman, Australia dll menunjukkan bahwa kadar protein maksimum dessert dari putih telur yang bisa ditoleransi oleh penderita lergi putih telur adalah 3 mg/kg. Sedangkan untuk alergi susu skim yaitu 6-15 mg/kg. 

Untuk menghindari adanya bahaya alergi dari produk makanan yang diproses oleh pabrik, maka telah diterapkan standart kandungan protein alergan. Dalam hal ini, dilakukan penjaminan mutu dan juga kontrol terhadap alergan. Berikut adalah contoh diagram kajian keamanan produk pangan:


Selain itu, beberapa tips dapat digunakan untuk menghindair ataupun mengobati alergi makanan:
klik: Tips dari sahabat Nestle
        Tips dari artikel kesehatan
        Tips dari female kompas
Semoga bermanfaat.

- Better food, better life -

Sumber: 
Johson, Pile.E. et.al 2014. A multi-laboratory evaluation of a clinically-validated incurred quality control material for analysis of allergens in food. Food Chemistry 148, 30–36.
Valenta, Rudolf. et.al. 2015. Food Allergies: The Basics. Gastroenterology , 1-12.

Tuesday, February 3, 2015

sambil menunggu (1)

Roda terus berputar
Jarum jam pun terus bergerak
Tak berbeda, jantung pun masih berdetak
Nafas pun masih berhembus

Saat ini, saat ku menulis
Jemariku masih bergerak
Mataku masih bisa berkedip dan melihat
Telingaku masih mendengar suara-suara motor berdengung

Semoga, hatiku masih bisa berdzikir
Pikirku masih bisa membaca tanda-tanda kebesaran-Nya
Raga ini masih menyampaikan syukur at as segala nikmat-Nya

Ya Allah, ijinkan hamba selalu menyebut nama-Mu
Kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun
Hingga hamba berpulang dalam keadaan husnul khotimah
Amiin

#ditulis sambil menunggu pesanan makanan datang 😊

Saturday, January 3, 2015

Desember

Assalamu'alaikum.wr.wb

Sudah satu bulan ndak nulis, muncullah rasa bersalah karena dulu pernah bertekad untuk menulis di blog minimal satu bulan sekali. Ternyata bulan Desember kemarin tidak ada tulisan sama sekali. Jadi, biarlah tulisan ini saya beri judul "Desember".

Desember adalah bulan di akhir tahun. Pada bulan ini, banyak orang yang merasa senang seperti menyambut pelangi. Adapula yang stress bagai dikejar-kejar serigala. Orang merasa senang karena bulan ini banyak liburnya, mulai dari libur natal dan disambung tahun baru. Orang juga merasa kesal dan tertekan karena bulan Desember biasanya penuh dengan kerjaan. Beberapa kali saya sms temen-temen yang kerja. mereka bilang "dikejar deadline akhir tahun nih...". Dua hal ini ternyata terjadi pada diri saya.

Awal Desember sudah disuguhkan dengan sekian deadline. Akhir November sudah saya ancang-ancanng (perdisi dan preparasi) agar deadline itu bisa ditepati dengan rapi. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik. Kerjaan demi kerjaan telah terlaksana. Akan tetap, setelah satu kerjaan selesai, maka disambutlah dengan kerjaan baru. Meskipun itu saya targetkan sendiri. Semakin banyak kerjaan, semakin banyak belajar. Itulah prinsip saya. Belajar apa saja? Ya belajar mengenai apa yang kita kerjakan, misalkan menulis buku, belajar mengatur waktu, belajar mengendalikan perasaan dan emosi dan juga belajar untuk menjadi insan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Yang jelas, saat-saat sibuk ada dua hal penting yang tidak boleh saya lupakan; beribadah dan menjaga kesehatan. Semua kesibukan itu akan menjadi ibadah jika memang diniatkan untuk ibadah, untuk kebaikan, tetapi tidak berarti ibadah yang lain tersisihkan, terabaikan atau tergantikan dengan kesibukan kerja. Adapun kesehatan tentu harus dijaga agar mampu merampungkan sederet pekerjaan itu.

menyeberang ke arah rumah salah satu teman

Di akhir Desember, pekerjaan masih berjalan dan berjalan. Saat itu juga berbarengan dengan liburan. Sudah saya rencanakan untuk bersilaturrahim ke rumah teman-teman. Untuk saat ini saya memang memilih untuk tidak pulang ke rumah, dengan berbagai pertimbangan. Tapi alhamdulillah komunikasi dengan keluarga tentu tetap terjaga. Rencana liburan tetap berjalan sesuai rencana, meski sesekali saya harus bekerja selama perjalanan atau selama yang lain sedang istirahat. Wow! Tega banget sama teman-temannya. Bikin suasana liburan jadi horor aja! Hemm.... maaf ya teman-teman. Sepertinya aku memang perlu diingatkan terkait hal ini. Ya, kembali pada liburan. Liburan kami sangat sederhana; berkunjung satu rumah ke rumah lain. Tapi justeru itu membahagiakan. Tanpa berdesak-desakan, tanpa macet. Terima kasih semuanya... ^_^

foto ini pas jalan-jalan sambil nunggu 1 temen yang lagi les mengemudi. Hehe

Ya... hidup ini tidak hanya bekerja. Hidup ini berwarna-warni dan indah. Saat aku hanya berkutat pada pekerjaan, maka aku hanya bisa menikmati satu warna saja. Hemm... kalimat ini mengingatkanku pada saat kuliah dulu. Hidup ini tidak cuma kuliah, tapi masih sisi kehidupan lain yang harus dijalani. Itulah kalimat dalam hatiku saat dulu kuliah, sehingga di kampus saya tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga dalam organisasi, Social Activity bersama temen-temen SSFSC, dan sebagainya.

Di bulan yang sama, ada kabar bahagia dari dua teman angkatan kuliahku (K-48) yang menikah. Dan Alhamdulillah diberikan kesempata untuk menghadiri acara tersebut. Semoga aku segera menyusul ya.. Amiiin. Disanalah kami bertemu kembali dengan keluarga K-48 yang saat ini sudah memiliki kesibukan masing-masing. Bahagia bertemu kalian semuaa.. ^_^



Desember adalah bulan di penghujung tahun. Hal ini mengingatkanku pada tulisanku sebelumya: "cerita-di-penghujung-hari.html" . Disana saya menutup tulisan dengan kalimat:

#Penghujung waktu. Masa akan terasa lebih manis jika diisi dengan kebaikan-kebaikan yang tulus dan ditutup dengan yang lebih baik dari sebelumnya#

Sebenarnya aku sangat malu karena belum berbuat maksimal selama satu tahun ini. Namun, apalah arti penyesalan tanpa adanya perbaikan. Semoga Allah selalu menuntunku, keluargaku, sahabat-sahabatku dan semua orang yang pernah kukenal, menuju jalan-Nya. Allahumma sallimnaa, Ya Allah,.. waja'alana bi husnil khotimah. Amiiin

Wassalamu'alaikum.wr.wb

Malang, 04/01/2015/12:59