Monday, November 17, 2014

Belajar ekonomi I



Belajar Ekonomi??? Emm.....
Belajar Ekonomi syari'ah? Josshh.... itu baru keren...


Ya, bagi saya kata "Ekonomi" tidaklah asing bagi saya. Mengapa?
1. Ibu saya selalu pakai sabun krim "Ekonomi" untuk cuci baju, cuci piring, dan cuci motor (ini yang wagu ya..). Masa' cuci motor pakai sabun krim? ya.... begitulah... jaman dulu. kalau sekarang saya tidak bisa cuci motor sendiri. Ruangan yang sempit dan tidak sebebas di desa dulu. Hehe
2. Tetangga saya ada yang bernama Mak Ekonomi (maaf ya bu, saya sebutkan disini. mohon ridhonya. hehe). Beliau sangat pekerja keras, selalu semangat dan humoris. Menyenangkan deh. ^_^
3. Saat SMP, dulu pernah mewakili sekolah untuk lomba Mapel IPS, karena katanya pinter ekonomi dan sejarah. Tapi geografi saya payah. Sampai sekarang saja gak hafal nama-nama negara di benua Afrika, dll.
Kok bisa ya? Tapiii... sekarang saya terjun di dunia sains. Hemm..
4. Saya punya banyak teman dari Jurusan atau Fakultas Ekonomi dan sering diskusi tentang ekonomi. Dan... saat diskusi Ekonomi Islam, saya sangat suka. Meskipun ssaya sendiri susah memahami (mungkin kebanyakan makan hitungan kimia atau fisika. Hehe.. ), anyway, I like it so much
5. Saat-saat ini saya suka belajar manajemen keuangan, terutama pengelolaan keuangan rumah tangga (meski belum berumah tangga. hihihi). Sebenarnya asyik juga loh belajar keuangan. Bikin semangat cari uang.. :D
6. Dan..... saya kebagian mengajar "ekonomi teknik". Keren kan? Jadi ada kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang ekonomi, dan berbagi pengetahuan kepada adik-adik mahasiswa. #meski rasanya saya juga masih mahasiswa#sepertinya..

Ok guys, mengapa kita perlu belajar ekonomi?
menurut saya, karena di dunia ini kita tak luput dari yang namanya ekonomi. Apa itu Ekonomi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi bisa diartikan sebagai berikut:
1 ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (spt hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan); 
2 pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dsb yg berharga; 
3 tata kehidupan perekonomian (suatu negara); 
4 urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara);

Sebagai makhluk hidup yang terus berkembang, kita pasti memiliki berbagai kebutuhan termasuk pangan, sandang, papan, pendidikan, teknologi, dll. Nah, berdasarkan pengertian ekonomi seperti tersebut di atas, berarti paling tidak kegiatan kehidupan kita termasuk dalam pengertian no.2. Artinya, kegiatan yang kita lakukan sehari-hari adalah merupakan kegiatan ekonomi (sebagian).

Adapun jika dilihat dari sudut pandang Islam, segala aktifitas kita termasuk bernafas, adalah merupakan ibadah jika diniatkan untuk ibadah. Disini saya tidak bermaksud membedakan kegiatan ibadah dengan kegiatan ekonomi. Jadi, mari kita mulai menyamakan persepsi bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah merupakan kegiatan ibadah dengan syarat diniatkan untuk beribadah kepada Allah swt. 

Jika dimulai dari skala kecil, kegiatan ekonomi secara individu merupakan kegiatan pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dsb yg berharga. Sebagai contoh memanfaatkan waktu untuk bekerja. Dengan bekerja akan mendapatkan gaji. Gaji kemudian dipakai untuk memenuhi kebutuhan baik itu membeli makanan, membayar sewa rumah atau listrik, air, membeli pakaian, dll. Kegiatan tersebut bisa dikatakan sebagai kegiatan ekonomi. Dan... jika diniatkan ibadah Lillahi Ta'ala, maka akan mendapat pahala dan barokah. Amiin

Contoh selanjutnya yaitu pengelolaan keuangan oleh bendahara rumah tangga. Siapakah itu? Biasanya pengelolaan keuangan rumah tangga dilakukan oleh istri atau ibu. Bagaimana bentuk pengelolaan keuangan itu? Ya tergantung pengelolanya. Yang pasti, pengelolaan keuangan ditujukan agar uang yang kita miliki tidak terbuang sia-sia atau digunakan denga sebaik-baiknya.

Contoh kegiatan ekonomi pada level yang lebih tinggi yaitu kegiatan "usaha" atau perusahaan atau bisnis. Kegiatan ini pastinya ditujukan untuk mendapatkan profit atau keuntungan secara ekonomis. Tentunya, kegiatan ekonomi jenis ini akan lebih kompleks dibandingkan keuangan rumah tangga atau pribadi.

Sekarang berbicara ilmu ekonomi. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, pemahaman konsep maupun teknis ekonomi semakin berkembang. Namun, ada beberapa konsep ekonomi global/konvensional yang tidak sesuai dengan syari'at Islam. Hal inilah yang menjadi sorotan atau kajian bagi kaum muslimin intelek. Saya sendiri belum begitu paham mengenai konsep ekonomi Islam secara meluas, hanya mengerti konsep dasarnya saja. Oleh karenanya, saya sendiri sedang berusaha untuk mempelajari ekonomi Islam lebih mendalam.

Jadi, meskipun kita sudah atau sedang mempelajari ilmu ekonomi umum, marilah bersama-sama belajar Ekonomi Islam. Siapa tahu Anda menjadi pioner dalam konsep "Ekonomi Teknik Syari'ah". Anybody want to help me???

Bagi saya, orang yang memahami atau mahir dalam Ekonomi Islam adalah orang Hebat, Keren! 

Referensi:
http://kbbi.web.id/ekonomi

Thursday, November 13, 2014

Cooking: a nice hobby, - Part III -



Akhir-akhir ini sedang sedikit disibukkan dengan bacaan bisnis [semoga bisa punya bisnis sendiri. Amiiin.. hihihi ].
Disamping itu, saya punya hobi memasak nih. Berbagai jenis masakan yang belum ada, saya coba. Coba membuat resep, coba masakinnya, dan coba incip-incip. Eh... ternyata habis juga masakanku [indikasi masakanannya enak kali ya? Hohoo.. ]. Biar ngawur, yang penting masih bisa dimakan [kandungan nutrisi ok, *oopsss... orang THP banget. :D, dan rasa juga masih ok]. Apa aja sih masakanku? Beberapa saya dokumentasikan, tapi banyak yang tidak. Maklum, yang dibuat memotret sedang rusak, dan juga sering lupa ambil fotonya, eh.. dan juga kadang males, karena ribet. Dikit-dikit foto, kayak orang ndeso [emang ndeso ding... huuu..].
Ok, tak perlu lah cakap banyak-banyak tentang kisahku di dapur. Well, sebenarnya apa sih yang ingin saya sampaikan disini? [saya bukan kurir tapo loh ya... hehe].
Pernah kebayang nggak sih, hobi masak bisa jadi bisnis besar? Meski belum pernah terfikirkan, tetapi banyak loh yang hobinya itu bisa jadi usaha sekaligus. Beberapa teman dan saudara saya juga punya bisnis makanan yang cukup sukses karena hobinya; maaf...tidak bisa saya sebutkan nama-nama beliau [belum minta ijin. Hehe]. Selain itu, salah satu juri “Master Chef Indonesia” juga ternyata punya hobi masak sejak SD. Siapakah itu? Lalala.... yaitu, katanya, Chef Marinka. Keren ya?. Oh iya, Chef selebriti bernama Jamie Oliver [Inggris] juga sukses dengan memulai bisnisnya dari hobi memasak.
Inilah salah satu nice-nya punya hobi memasak.
Jangan sekalipun remehkan hobi. Terbukti banyak entrepereneur sukses berawal dari hobi, dari hobi memasak, membuat kerajinan, menulis, hingga memelihara binatang. [1]


1.       [1]. iLik sAs. Bisnis Yang Berawal Dari Hobi. http://www.rumahusaha.com/portal/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=81. Tanggal akses 13/11/2014. 

Wednesday, November 12, 2014

Hujan lokal

sumber: fotokita.net

Kejadian ini sering sekali saya alami. Baik di Pemalang, Surabaya maupun Malang. Ini fenomena yang sering terjadi di negara kita. Hujan lokal ternyata tidak mengenal tempat, waktu dan korban(orang kehujanan). Yang jelas, yang namanya hujan lokal pasti ada zona perbatasan dimana di satu sisi hujan, dan tidak hujan di sisi lain. Saya, pada waktu itu, sudah gopo atau terburu-buru pakai jas hujan di sisi yang hujan. Tak jauh dari situ, ternyata saya melewati jalan yang benar-benar kering. Subhanallah... 

Mengapa terjadi hujan lokal?
Yang jelas, hujan terjadi karena lelehan awan yang berada atau terbentuk di atas (atmosfer, langit). Lelehan tersebut yakni karena adanya pemanasan radiasi matahari. Jika terjadi hujan lokal, artinya luasan permukaan bagian bawah awan yang ada hanya sedikit sehingga hujan hanya mengenai daerah di bawah awan. Partikel hujan bisa saja terbawa angin sehingga hujan lokal bisa juga dikarenakan angin tidak membawa hujan secara merata ke daerah sekitarnya. [analisis amatir dari saya. hehehe] 

Hemm... anyway, bagi saya, hujan lokal adalah fenomena yang lucu dan menggelikan. Terkadang membuat saya marah-marah sendiri di atas motor atau bahkan merasa lega dan bahagia karena hujannya telah terhenti di zona kering.

Sudah waktunya musim hujan nih. Jangan lupa selalu sedia payung dan jas hujan, kecuali hobi hujan-hujanan. Hihihi.. Dan... selamat berjumpa dengan Hujan Lokal (jika beruntung).

Tuesday, November 4, 2014

Cooking: a nice hobby - Part II -





I like cooking very much. Cooking is like a nice game for me. I can playing with any cookware and raw food that I want. Cooking is started by preparing material and tools, and certainly method. This method means which cooking technique will we use. For exemple; boiling, frying, steaming or grilling. After anythings was prepared well, it has been continued by cooking itself. The final of cooking is the cooked food. If this game (cooking) is finished, it means that the raw food has been cooked; welldone. This game (cooking) involve our emosion and our feeling. A good mood will result nice cooked food and sometime a bad cooked food make us being unhappy. Never care it is a nice or bad result; people have cooking as their hobby, they will do cooking anymore because it is like a game. I have friends who like cooking so much. We named we named us as “nani kore”. We cook anything in our kitchen everyday even our cooks is not as well as the others.
I like cooking very much. It has so may challanges. In this case, our ability is challanged to create a good food. What are the challanges of cooking? I try to define what they are:
     1.       Tenacity (keuletan)
     2.       Patience (kesabaran)
     3.       Skill (keterampilan)
     4.       Creativity (kekreatifan)
     5.       Science of cooking (ilmu memasak)
     6.       Habituation (pembiasaan diri)
Why does we need thoose six points? It does not mean that cooking is complicated. Actually those are simple one. It depends on our nature. A person does not have any of them, can do cooking but just do it, does not doing well. It is different with another person that have tenancity, patience, skill and others. A good cooking must have cover them and a good cooking can to produce a nice result. That challanges make us try hard to overcome them. If we are successfully beat them, we will be happy. There is a pride in cooking.
I like cooking very much. It is one of an honour of women. Indonesian, especially javanese people believe that a good wife is expert in cooking. It is a common statement that survived until today. Many people looking for a wife who is able to cook. Why? Because their wife’s cuisine (cooking) is a special gift for them. It has different taste with the restaurant cuisine. And cooking is a pride of wife in front of their husband. One day a wife preserve a chicken soup for her husband and he said, “wow... what a delisious soup. I love it, my dear”. What do you think about wife’s respon? I think she will smile, being so happy because she proud of her self.
Well, I think one of you does not agree with my statement; cooking is a pride of women. I know that nowadays, there are so many career women so that might be they are so bussy and does not have time for cooking. Then, is it means that they do not have a pride? No, I do not say that cooking is only a pride of women; just one of them. So, every wowen, every wife has their own honour, their own pride, their own something special for her husband. So, it is ok if she can not cook for her familiy. But, I think it is better if she does.
There are so many sweet stories of cooking. Do you have your own story? Please feel free to share it ^_^