Sebuah kebanggaan

Bangga. Proud. Adore. Je t'adore. Proud of you. Bangga sama kamu.-------------

itulah ungkapan yang bisa kita sampaikan saat kita merasa bangga pada seseorang. Mengapa rasa bangga itu datang? Setiap orang memiliki alasan masing-masing, memiliki alur cerita yang berbeda atas bangga itu. Namun, aapakah keyword nya? Jikalau saya boleh berpendapat, mungkin karena salah satu yang mereka harapkan telah terpenuhi. Yappp..

Mencoba menelusuri sekian puluh tahun yang lalu, saat masih bayi dan kemudian Ibu kita melatih cara berjalan. Manakala kaki bisa berinjit-injit, membentuk langkah-langkah kecil dan akhirnya mencapai tangan sang Ibu, dsitulah ada rasa bangga. Entah, siapakah si empunya bangga saat itu. Bisa jadi anak dan Ibu merasa bangga. Bisa saja si anak belum bisa merasakan yang namanya bangga. Yang pasti, sang ibu pastilah merasa bangga karena setiap Ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Lega tipe I dan II

Berbagai tantangan kehidupan telah kita lewati sebagai fase melepas diri dari label bayi sampai membentuk karakter dewasa masing-masing. Sesaat setelah melewati sebuah masalah/tantangan, pasti ada rasa lega pada diri kita. Sebuah pertanda bahwa kita telah lulus 1 ujian hidup dan akan naik kelas dengan tantangan yang lebih berbobot. Inilah yang bagian dari "menikmati hidup dengan syukur dan optimis". 

Namun, seringkali beberapa dari kita beranggapan bahwa tantangan hidup bagaikan mafia yang mengejar kita dan saat berhasil terbebas darinya, barulah merasa lega. Kemudian, saat datang lagi suatu masalah baru, mereka menganggap mafia itu datang lagi dan pertanda derita akan kembali membelenggu. Sungguh tidak nyaman gaya hidup seperti ini, menyiksa batin sendiri. Inilah salah satu ciri "meratapi nasib bersama negative thinking".

Lega. memang sama-sama lega saat melewatinya, tetapi beda rasa ketika beda mindset. Lega sesaat dan selalu was-was akan datang kembalinya mafia adalah efek dari negative thinking atas cobaan. Lega dan bangga telah lulus ujian dan akan menghadapi kenaikan kelas merupakan buah dari syukur dan positive thinking. Lebih nyaman tipe "lega" yang manakah? Tentunya lega berdasarkan syukur, kan? Keputusan ada pada hati Anda masing-masing.

-- Bersyukurlah atas nikmat hidup ini dengan positive thinking, 

tak perlu bersusah payah meratapi nasib dengan selalu ber-negative thinking --

---- Batagor ala Nani-kore ----

Satu hari full cooking. Meski kami pelajar, kami pun seorang wanita. Thesis ok, masak2 pun ok. Mau tahu bagaimana masakan kami?
#Ini adalah salah satu masakan yang tiba-tiba dapat orderan cukup banyak. Niat hati ingin buat cemilan sendiri.... Alhamdulillah tiba2 ada yang order. Sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui. Yukkk.... kita intip masakan dapur Nani-kore ^^

*untuk 12 porsi:
Bahan:
1). bumbu saos kacang:
- 2 siung bw.putih
- 15 biji bw.merah
- garam 1 sdm
- kunir dikit, 0.5cm
- kacang goreng 1/4 kg
- gula pasir 2 sdm(bisa diganti gula merah secukupnya)
- kecap manis 5 sdm
semua bumbu diblender dengan tambahkan sedikit air(100 mL), kemudian dipanasi di wajan, 2 menit. Angkat sisihkan

2. Isi:
a. Batagor(tahu isi daging/ayam)
- 3 tahu grocery(10x10cm)
- tepung kanji 70 gr
- tepung terigu 35  gr
- bumbu standart(bw.putih, bw.merah, garam, gula, ketumbar, jahe)

*tahu putih, dibelah n kasi space bwt adonan daging
*adonan daging: bumbu yang dihaluskan, dicampur dg tepung, daging halus(diblender), wortel dadu kecil dll(trgntg selera),
 tambahkan air dikit(bukan encer) biar bisa dibentuk.
 stlh merata, adonan ditumis bentar hingga kenyal
 adonan dimasukan ke tahu, oleskann putih telur, celup ke tepung terigu yang diencerkan  dgn air bumbu,
 goreng dengan api sedang hingga kecoklatan

b.bola2 daging: adonan isi tahu dibentuk bola kecil, lalu goreng. bila perlu celup dalam tepung encer
c.tahu potong dadu kecil, celup bumbu goreng, goreg hingga kering
d.telur dadar di iris kecil2
e.kentang kukus(20 menit)
f.cacahan mentimun
#dll(sesuai selera)

semua isi dipotong kecil untuk porsi sekali gigit,tata dalam piring
tuangkan sambal kacang

---- Selamat menikmati ----


#Dapur Nani-kore
[Vivin setiani, Ummi Fadhilah.K, Nur Istianah, Vely.k, Ajeng]