Friday, March 8, 2013

Lega tipe I dan II

Berbagai tantangan kehidupan telah kita lewati sebagai fase melepas diri dari label bayi sampai membentuk karakter dewasa masing-masing. Sesaat setelah melewati sebuah masalah/tantangan, pasti ada rasa lega pada diri kita. Sebuah pertanda bahwa kita telah lulus 1 ujian hidup dan akan naik kelas dengan tantangan yang lebih berbobot. Inilah yang bagian dari "menikmati hidup dengan syukur dan optimis". 

Namun, seringkali beberapa dari kita beranggapan bahwa tantangan hidup bagaikan mafia yang mengejar kita dan saat berhasil terbebas darinya, barulah merasa lega. Kemudian, saat datang lagi suatu masalah baru, mereka menganggap mafia itu datang lagi dan pertanda derita akan kembali membelenggu. Sungguh tidak nyaman gaya hidup seperti ini, menyiksa batin sendiri. Inilah salah satu ciri "meratapi nasib bersama negative thinking".

Lega. memang sama-sama lega saat melewatinya, tetapi beda rasa ketika beda mindset. Lega sesaat dan selalu was-was akan datang kembalinya mafia adalah efek dari negative thinking atas cobaan. Lega dan bangga telah lulus ujian dan akan menghadapi kenaikan kelas merupakan buah dari syukur dan positive thinking. Lebih nyaman tipe "lega" yang manakah? Tentunya lega berdasarkan syukur, kan? Keputusan ada pada hati Anda masing-masing.

-- Bersyukurlah atas nikmat hidup ini dengan positive thinking, 
tak perlu bersusah payah meratapi nasib dengan selalu ber-negative thinking --


No comments:

Post a Comment