Culture Show 2013 is
a memorable event, always. Dengan tema “rainbow of life”, tim
INDOENSIA benarr-benar melukis rainbow dalam performance maupun
proses mulai dari persiapan hingga pembubaran panitia. Dalam waktu
hanya satu bulan dan personil yang cukup terbatas, INDONESIA berhasil
memborong 4 piala dan menjadi juara umum kedua dari 7 negara. Jika
dibandingkan dengan Juara umum 1, SDM kita kalah jauh karena juara
umum 1, yakni Sri Langka memiliki ratusan mahasiswa dan banyak
mahasiswa undergraduate mereka ikut berpartisipasi. Sedangkan kita,
pesertanya mahsiswa master dan doktoral tingkat akhir. Bisa
dibayangkan perbedaan SDMnya kan? Dan lagi-lagi aku bangga dengan
INDONESIA dengan segala keterbatasan mampu memborong 4 piala,
terlebih 2 piala adalah juara 1 dan yang lain adalah juara 2. Proud
of you. Belum lagi, kendala saat tampil sangatlah berat. Saat tari
kontemporer tampil, musik mati di tengah jalan. DEPPP!!! Untung saja
musik mati saat diam(transisi gerakan), dan akhirnya kita mendapat
kesempatan kedua kali untung mengulang dari awal. Tak hanya itu, 2
peserta mundur sebelum tampil karena alasan yang darurat. Masalah
kesehatan. Seketika kami harus mengambil tindakan cepat H-3 jam. Dan
akhirnya, performance was well done. Mengganti personil bukanlah hal
yang mudah terlebih dengan gerakan tari yang seabrek. Hemmm...
luarrrr biasa!!
Tepuk supporter ala
INDOENESIA dan lagu “iwak peyek” senantiasa heboh dan
menghebohkan orang-orang se-AIT. Bahkan, banyak dari mereka yang tiba
menyanyikan lahu iwak peyek dengan lirik “nananana... nanana nana
nana...”, karena saking seringnya kami membuat heboh suasana
kompetisi dengan lagu itu. Wal hasil, INDONESIA pun terkenal dan
menjadi trand setter. Tahukah kalian? Saat kami berkumandang
“INDONESIA.......”, orang-orang non-Indonesia pun banyak yang
ikut bertepuk “Prok-prok prok prok prok prok!!!”. Bahkan, tak
jarang mereka dari Pakistan maupun Sri Langka yang ikut berteriak
INDONESIA!!!. So awesome!!!. Tepuk dan lagu ala Indonesia ini sangat
familiar saat mini olympic(sport competition) dan show, baik welcome
show maupun culture show. *)Welcome show sebenarnya
mirip dengan culture show, bedanya hanyalah culture show lebih
dominan dan fokus ke budaya.
No comments:
Post a Comment