Pada tahun 2008, Surabaya tercatat sebagai penghasil sampah terbesar di Jawa Timur dengan jumlah sampah yang terkumpul 2896 ton per hari yang diakumulasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Tumpukan sampah tersebut tersebut menyebabkan Benowo menjadi daerah yang kumuh dan rawan penyakit sehingga perlu dilakukan penanganan yang benar-benar efektif.
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menganalisis tentang upaya penanggulangan sampah yang telah dilakukan di TPA Benowo dan memberikan gambaran inovasi teknologi berupa pembuatan ekosemen yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai upaya penanggulangan sampah.
Penanggulangan yang telah dilakukan selama ini adalah pembuatan pupuk kompos dan daur ulang sampah. Pembuatan pupuk kompos kurang efektif karena hanya memanfaatkan sampah organik dan membutuhkan lahan yang luas, sedangkan daur ulang sampah hanya mengambil sampah yang masih bagus (tidak terlalu kotor) dan produknya memiliki kualitas yang lebih rendah bahkan berbahaya untuk dipakai.
Pembuatan ekosemen dapat memanfaatkan semua jenis sampah baik organik maupun anorganik dan menghasilan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, pengguanaan sampah yang mengandung plastik dan logam sebagai campuran bahan baku dapat mengurangi kualitas semen yang dihasilkan. Hal ini dapat disiasati dengan memisahkan plastik dan logam dari sampah. Sampah yang sudah bebas plastik dan logam akan dibakar untuk menghasilkan abu insenerasi yang mengandung bahan dasar pembuat semen yaitu CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Dalam Pembuatan ekosemen ini dapat melibatkan kerjasama antara pemerintah, pabrik semen dan juga pemulung sampah. Keuntungan dari Pembuatan ekosemen ini adalah dapat mengurangi volume sampah secara efektif dan memberikan kemudahan bagi pabrik semen dalam produksinya dan menambah sumber pendapatan bagi pemulung sampah.
No comments:
Post a Comment