Monday, January 21, 2013

Oui, je peux parle Francais


"Alors... mes etudiants, est-que vous comprenez ce l'image?"
Seorang gadis kecil berambut pirang menjawab pertanyaan itu dengan riang, "Oui, c'est Eiffel en Paris. C'est super, je l'aime!"
Dengan muka terkejut, sang guru pun antusias memberikan pertanyaan kedua untuk gadis itu,
"Pouvez-vous expliquer l'histoire de l'Eiffel?"
Muka riang itu seketika luntur, terbawa suasana yang cukup mengagetkan bagi si gadis kecil. Ia tampak bingun mau menjawab apa.
"Em...em...Oui, en France", jawabnya dengan senyum malu-malu. 
Namun, seketika terdengar suara tepuk tangan meriah dari teman-teman sekelasnya. Sang guru hanya tersenyum sambil mengusap kepala si gadis berambut pirang. Perlahan ia berjalan ke depan sambil memperlihatkan halaman ke-10 buku panduan belajar bahasa Perancis. Disitu terlihat gambar Menara Eiffel dengan bebrapa nama mahasiswa Indonesia yang tertera di menara itu. Sang guru menjelaskan apa itu menara Eiffel, dengan bahasa Perancis-Indonesia tentunya. Maklum, hari ke-3 kelas Francais masih sangat susah bagi para murid untuk mengerti percakapan bahasa Perancis Full version. Namun, jawaban dari gadis kecil tadi cukup membuat sang guru terkejut dan teman-teman sekelasnya memberikan apresiasi. Ya, baru pertemuan ketiga sudah bisa menjawab pertanyaan demikian, padahal ini adalah kelas pemula. Masih ingatkah dengan jawaban kedua? Memang kurang nyambung antara pertanyaan dan jawaban, dan rupanya si gadis kecil tadi hanya menebak arti pertanyaan, bukan tahu pasti artinya.

"L'estimation ou la guess est important dans une vraie conversation. Par example est Mara. elle peut estimer la question, donc elle peut repond ma question. Mais, c'est juste l'anticipation si nous ne savons pas le mots. La compréhension de La Francais est plus important".,Kemudian sang guru mengulangi penjelasan itu dalam bahasa Indonesia.

"Bu guru, kalau salah gimana? kan malu", tanya seorang murid lain
"Pourquoi? C'est interdit pour avoir la timide dans apprendre le langage. Dilarang malu dalam belajar bahasa, n'est pas Mara?"
"Oui!", jawab Mara,si gadis berambut pirang dengan tegas.
"Alors.. continuer à l'image. Siapa yang pengen ke Perancis?"
"Moi....", jawab murid-murid serentak 

Suasana kelas semakin seru dengan guru yang interaktif dan beberapa gambar ilustrasi dari buku panduan. Ada yang tampak bingung, banyak malah. Ada pula yang tampak antusias dan bahkan selalu bertanya. Memang belajar bahasa itu menyenangkan, dari pada mengerjakan PR Matematika dan IPA.

Sepulang kursus, Mara menceritakan kejadian kelas ke Ibunya dan ibunya pun sangat antusia mendengarkannya. Bahkan ibunya malah curhat ke anaknya saat dulu pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Perancis.
"Nak, kamu tahu? Ibu waktu itu ditanyain sama kasir minimarket dekat menara Eiffel, Parlez-vous Français?"
"Oui, je peux parle Français . Combien ça coûte?"
"Kenapa sampai ditanyain gitu Bu?"
"Soalnya dulu Ibu takut ngomong, takut salah. Jadi pas belanja cuma pakai isyarat.Eh..malah ditanyain gitu. Setelah itu Ibu sadar kalau ndak bisa selamanya takut ngomong. Hehe. Makanya, kamu harus berani.D'accord?"
"Oui, D'accord"










No comments:

Post a Comment