Bismillahirrahmaanirrahiim..
Terkadang terlalu banyak
berfikir itu malah tidak membuahkan hasil. Terlalu banyak
pertimbangan bikin pusing. Contohnya sekarang ini, sudah dua bulan
memikirkan tema tulisan, tapi tak kunjung diunggah di blog
kesayanganku ini. Emang sih, beberapa judul sudah aku mulai tulis,
tapi ujungnya malah tak berujung, menggantung dan terkatung-katung.
Hemm.. baiklah, mari kita mulai..
First, take a time for
yourself. No need to take out your time from others, but use your
time wisely; balancing time for them and for your self. Ini adalah
kendala sangat penting saat menulis. No time for writting.
1)Waduuuh..
sibuk banget aku, gak sempet nulis. Kerjaan segudang.. pulang kerja
pastinya capek banget dong.
2)Iya
nih, nulis tuh butuh waktu tenang. Waktu luang sih ada, tapi
seringnya di rumah tu rame, berisik jdi gak konsen. Ya yang suara
mobil-motor lewat lah.. suara hajatan lah... anak-anak kecil mainan
lah.. ada lah pokoknya. Malah, gak banyak para penulis yang sengaja
bela-belain pergi ke puncak hanya buat nulis.
Second, make a good
mood for your self. Saat kita
punya keinginan dan tekad yang kuat untuk menulis(yang bukan sesaat),
maka moody factor bisa
kita kedalikan. Mood yang
baik memang sangat dibutuhkan saat menulis.
*)Aku
itu orangnya moody banget.
Dan ini yah.. bahkan orang yang gak moody pun
tetep aja butuh good mood buat
nulis.
Tapi
bukan berarti kita haruss menunggu sampai mood kita
benar-benar baik/ok dengan sendirinya. Bisa
dong.. mengusahakan untuk menciptakan
mood baik
kita sendiri. Well,
banyak
orang bilang kalau ini adalah hal susah. Tapi coba dech, jalankan
aja...jangan berhenti sampai mood
baik
itu muncul. Kalau belum muncul, coba lagi... *(asal jangan lupa waktu
sholat dan kewajiban lainnya ya... hehe). Terkadang, mood
itu
justeru muncul di tengah-tengah tulisan kita atau bahkan di akhir.
Third, just writte and
writte. Memulai nulis aja nggak
cukup. Kalimat pertama ok, kalimat kedua ok, paragraf pertama well
done, nah.. giliran lanjut
paragraf kedua bisa jadi otak berhenti bekerja. No idea,
kosong, dan buntu. So,.. tulis
aja apa yang ada dihati..sepertinya ini hanya untuk menstimulus otak
agar bisa berfikir lagi. Dan lagi, meski kita tak bisa berfikir
sedikit pun maka hati tetap punya kata untuk disampaikan. Meski
sekedar satu huruf. Listen your heart, dear.
Fourth, make it nice.
Hemm.. definisi bagus memang
tidak mutlak dari satu pendapat saja. Banyak orang yang berusaha
mati-matian untuk editing tulisannya dengan gaya bahasa yang begitu
puitis, sastraistik, agar kelihatan lebih cantik dan banyak
dilirik(red:dibaca). Tapi, bahasa yang jujur, sederhana dan apa
adanya bisa jadi malah lebih mudah dipahami. Contohnya saja
karya-karya Bang Tere Liye. Sempat sharing dengan temanku, namanya
Nadya. Kita sama-sama nge-fans sama Bang Tere Liye. Keren banget deh
pokoknya karya-karya beliau. Namun, bukan berarti aku nggak suka
karya-karya penulis lain dengan bahasanya yang indah yaa.. bahkan
Kang Abik hingga Sastrawan
Kahlil Gibran juga menjadi
inspirasiku. Setiap penulis memiliki karakter
masing-masing dan setiap orang pun memiliki penilaian masing-masing
terhadap suatu karya.
*)I
think you know more how to make it nice
Finally, Terima
kasih sudah menjadi pembaca tulisan yang mungkin tidak ada artinya
ini. Dan meski secuil, semoga tetep masih ada manfaatnya. Minimal
menjadi motivasiku untuk selalu menulis. Amiiin..
No comments:
Post a Comment