Thursday, October 10, 2013

Tak berjudul


Bismillahirrahmaanirrahiim..

Terkadang terlalu banyak berfikir itu malah tidak membuahkan hasil. Terlalu banyak pertimbangan bikin pusing. Contohnya sekarang ini, sudah dua bulan memikirkan tema tulisan, tapi tak kunjung diunggah di blog kesayanganku ini. Emang sih, beberapa judul sudah aku mulai tulis, tapi ujungnya malah tak berujung, menggantung dan terkatung-katung. Hemm.. baiklah, mari kita mulai..

First, take a time for yourself. No need to take out your time from others, but use your time wisely; balancing time for them and for your self. Ini adalah kendala sangat penting saat menulis. No time for writting.
1)Waduuuh.. sibuk banget aku, gak sempet nulis. Kerjaan segudang.. pulang kerja pastinya capek banget dong.
2)Iya nih, nulis tuh butuh waktu tenang. Waktu luang sih ada, tapi seringnya di rumah tu rame, berisik jdi gak konsen. Ya yang suara mobil-motor lewat lah.. suara hajatan lah... anak-anak kecil mainan lah.. ada lah pokoknya. Malah, gak banyak para penulis yang sengaja bela-belain pergi ke puncak hanya buat nulis.

Second, make a good mood for your self. Saat kita punya keinginan dan tekad yang kuat untuk menulis(yang bukan sesaat), maka moody factor bisa kita kedalikan. Mood yang baik memang sangat dibutuhkan saat menulis.
*)Aku itu orangnya moody banget. Dan ini yah.. bahkan orang yang gak moody pun tetep aja butuh good mood buat nulis.
Tapi bukan berarti kita haruss menunggu sampai mood kita benar-benar baik/ok dengan sendirinya. Bisa dong.. mengusahakan untuk menciptakan mood baik kita sendiri. Well, banyak orang bilang kalau ini adalah hal susah. Tapi coba dech, jalankan aja...jangan berhenti sampai mood baik itu muncul. Kalau belum muncul, coba lagi... *(asal jangan lupa waktu sholat dan kewajiban lainnya ya... hehe). Terkadang, mood itu justeru muncul di tengah-tengah tulisan kita atau bahkan di akhir.

Third, just writte and writte. Memulai nulis aja nggak cukup. Kalimat pertama ok, kalimat kedua ok, paragraf pertama well done, nah.. giliran lanjut paragraf kedua bisa jadi otak berhenti bekerja. No idea, kosong, dan buntu. So,.. tulis aja apa yang ada dihati..sepertinya ini hanya untuk menstimulus otak agar bisa berfikir lagi. Dan lagi, meski kita tak bisa berfikir sedikit pun maka hati tetap punya kata untuk disampaikan. Meski sekedar satu huruf. Listen your heart, dear.

Fourth, make it nice. Hemm.. definisi bagus memang tidak mutlak dari satu pendapat saja. Banyak orang yang berusaha mati-matian untuk editing tulisannya dengan gaya bahasa yang begitu puitis, sastraistik, agar kelihatan lebih cantik dan banyak dilirik(red:dibaca). Tapi, bahasa yang jujur, sederhana dan apa adanya bisa jadi malah lebih mudah dipahami. Contohnya saja karya-karya Bang Tere Liye. Sempat sharing dengan temanku, namanya Nadya. Kita sama-sama nge-fans sama Bang Tere Liye. Keren banget deh pokoknya karya-karya beliau. Namun, bukan berarti aku nggak suka karya-karya penulis lain dengan bahasanya yang indah yaa.. bahkan Kang Abik hingga Sastrawan Kahlil Gibran juga menjadi inspirasiku. Setiap penulis memiliki karakter masing-masing dan setiap orang pun memiliki penilaian masing-masing terhadap suatu karya.
*)I think you know more how to make it nice

Finally, Terima kasih sudah menjadi pembaca tulisan yang mungkin tidak ada artinya ini. Dan meski secuil, semoga tetep masih ada manfaatnya. Minimal menjadi motivasiku untuk selalu menulis. Amiiin..


No comments:

Post a Comment