Kuning, merah, coklat
Ataupun kuning, hijau, biru
Itu tak kan ada yang peduli
Sehelai benang terlilit dijemari
Namun, ia tak peduli
Sepercik darah menetes di dahi
Ia pun tetap tak peduli
Angin begitu kencang membawanya lari
Kuda pun tak kalah kencang
Berontak dari kendali
Debu bertebaran, berirama bersama
Tak ada lagi di depan mata
Tak ada lagi di dalam angan
Namun, cermin pun menjadi saksi
Menyimpan segala memori
Pathumthani[AIT], 03/10/2012/5:19

No comments:
Post a Comment